Hi..hi.. Guys...^_^
udah lama bgt gak kemari yak? sampe udah banyak sarang laba-laba di mana-mana nih. hehe..
kali ini aku mau ngepost ttg short story bikinan aku sendiri ni guys..:D hehe... hebat kan aku *senyum" sendiri gak jelas:P
Cerita ini udah aku buat dari tahun kemarin. Tugas kuliah juga sie.. dan kebetulan ada lomba cerpen di twitter jd ikutan juga. Tp gak menang. hiks.. hiks..T_T *narik baju mama. hahaha:D
ya udahlah gakpapa. mungkin mmg belum takdirnya. asik!:)
mungkin karena ceritanya yg aneh bin alay marulay juga kali ya? hahaha Tapi ceritanya update kok sm kehidupan anak zaman skrang. yah ttg korea" gitu deh..*cielaaa
Ya udah dari pada bercepat-cepat. Eh? berlama-lama maksudnya:) dan kalian makin penasarin. pleh. penasarkan. alah! penasarlah. cia cia..cia hahaha.. baca ndiri aja dah tuh... cling..cling...^_^
Kasih comment ya guys. kalo suka klik suka, kalo menarik klik menarik, kalo gak suka ya udah gak papa. kalo jelek maklumi ajaT_T , kalo ancur BAKAR AJA BAKAR BLOG SAYA!!! wkwkwk...:D just read n enjoy^_^
K-POP Queen & Dangdut King
By. Dina Novi Perwita
Sowoneul malhaebwa.............
Ni maeumsoge inneun jageun kkumeul malhaebwa.............
Ni meorie inneun isanghyeongeul geuryeobwa..............
Geurigo nareul bwa.................. Nan neoui Genieya, kkumiya, Genieya..........
Sone menyanyikan lagu itu. Dia sedang menggunakan earphone dan memutar lagu itu melalui pemutar musik di mp3 playernya. Sone menyukai lagu-lagu dari luar negeri. Terutama lagu dari Korea.
Yup. Dia adalah seorang K-POPers. Dan lagu yang sedang diputarnya sekarang adalah salah satu dari girlband favoritnya, yaitu SNSD. SNSD sangat populer di Korea. Dan SNSD memiliki sebuah fans klub. Namanya adalah SONE. Itulah alasan mengapa Sone ingin orang-orang memanggilnya seperti itu. Dia berpikir bahwa nama itu sangatlah keren. Sebenarnya nama asli Sone adalah Suni. Tapi, terkadang teman-temannya selalu menggodanya dengan memanggilnya Soneta, nama sebuah kelompok dangdut.
*Plok!* Seseorang menyentuh pundak Sone. Sone membalikkan badan. Dia sangat terkejut. Tidak bisa berkata-kata. Matanya membelalak. Mulutnya menganga. Seseorang yang menyentuh pundaknya adalah seorang pria. Sone terdiam beberapa lama...
“Permisi...” kata pria ituSone hanya diam tidak menjawab. Ia terus manatap pria itu.
“Permisi...” Ulang pria itu
“Bolehkah aku meminta tanda tanganmu?” kata Sone tiba-tiba Pria itu sangat kaget dan bingung. “Hei ..... “ kata pria itu
*Tciiit....*
Itu adalah suara bus yang rem mendadak. Bus itu rem mendadak karena lampu merah sedang menyala. Sone dan pria itu terhentak dan terkejut.
“Hei, apakah kamu baik-baik saja?” tanya pria itu.
Sone lebih terkejut ketika pria itu menanyainya.
“Hah? Ya. Aku baik-baik aja kok. Tapi, kamu siapa? Mana Lee Min Ho?” tanya Sone bingung.
“Hah? Siapa? Li... Min... apa? Ya ampun. Saya rasa kamu sedang bermimpi. Saya sudah memanggil kamu berulang kali. Tetapi kamu sedang menggunakan earphone. Saya hanya ingin meminta kamu untuk membayar tiket bis. Dan saya juga ingin memberitahu kamu kalau saya bukan Li Min... ah! terserah apa itu. Saya ini adalah seorang kondektur di bis ini.” Kata pria itu. “Ya ampun... Memalukan sekali...” kata Sone dalam hati.
Sone segera memberikan uang kepada pria itu tanpa mengucapkan apapun. Setelah bis berhenti. Sone turun dari bis dan segera berlari. Dia tidak mau melihat ke belakang. Karena dia merasa sangat malu dengan kejadian tadi.
“Gila! Gila! Gila! Aku sudah gila!” Sone berbicara pada dirinya sendiri. Sone sampai di kelasnya. Tapi dia tidak diperbolehkan masuk oleh dosennya karena ia sudah terlambat. Sone meninggalkan kelas dengan berjalan perlahan. Dia sangat lelah karena telah berlari-lari dari gerbang kampus hingga ke kelas. “Sone!!!” teriak seseorang.
Seseorang memanggilnya. Sone tidak ingin membalikkan badannya. Karena ia masih trauma dengan kejadian yang baru saja ia alami di bis tadi. Dia takut kalau dia akan mulai mengkhayal lagi. Belakangan ini Sone sering mengkhayal. Terkadang dia merasa bahwa dia sedang bertemu atau berbicara dengan seorang aktris atau seorang aktor di sebuah film. Sone memang sangat suka menonton. Terutama menonton drama korea. Dia akan sangat betah menonton episode demi episode seharian.
“Sone!!!!” teriak orang itu lagi Sone tetap pada posisinya. Hingga akhirnya orang yang memanggilnya itu datang dan berdiri di hadapan Sone.
“ Hei Soneta! Kenapa kamu tidak mau menoleh saat ku panggil? Sombong banget sih!” Keluh orang itu. Ternyata orang itu adalah Mita. Sone dan Mita bersahabat sejak lama. Mereka telah berteman saat mereka di SMP. Hingga mereka kuliah di universitas yang sama. Tetapi mereka berbeda jurusan. Mita berada di jurusan Sastra Indonesia, sedangkan Sone berada di jurusan Komunikasi.
“Hei, kok kamu terlihat depresi banget hari ini, kenapa sih?” tanya Mita
“Aku juga nggak tau. Aku rasa aku sudah gila sekarang. Kamu tau? Aku baru saja menganggap seorang kondektur bis adalah Lee Min Ho. Dan aku bilang padanya ‘bolehkah aku meminta tanda tanganmu’?” Jelas Sone panjang lebar “hahahahahahaha..........” Mita tertawa ngakak. “Dan kamu tahu? Waktu aku masuk kelas. Dosenku melarangku karena aku sudah terlambat. Dan waktu itu aku mengira kalau aku sedang berbicara dengan MR. Snape, gurunya Harry Potter.
“Hahahahahahaha..........” Mita tertawa ngakak lagi.
“Hei! Berhenti tertawa! bantu aku untuk mencari jalan keluar. Belakangan ini aku sering mengakhayal kalau aku sedang berbicara dengan seorang aktor atau aktris dari sebuah film.” Jelas Sone.
“Itu karena kamu terlalu berlebihan menonton film. Dan kamu terlalu fanatik kalau mengidolakan seorang artis. Aku rasa aku tidak bisa membantumu sekarang, karena aku harus mengumpulkan tugas ke dosen sekarang. Aku akan menemuimu nanti. Da da....” Kata
Mita Sone baru teringat kalau dia juga mempunyai tugas yang harus dikumpul jam 2 siang. Ia hanya memiliki sisa waktu 2 jam untuk menyelesaikan tugasnya. Sone segera berlari menuju perpustakaan. Suasana di perpustakaan saat itu ramai sekali. “Kenapa perpustakaan hari ini ramai banget. Apakah ada doorprize?” Kata Sone dalam hati. Setelah lama berkeliling mencari tempat duduk, akhirnya Sone mendapatkan tempat. Di sana hanya ada seorang pria. Sone segera duduk di salah satu kursi. Sone pun tidak melihat wajah pria itu karena wajah pria itu tertutupi oleh buku yang sedang dibacanya. Tetapi Sone terkejut saat melihat buku yang dibaca oleh pria itu. Buku itu berjudul “ Over Imagination”. Sone jadi teringat hal yang di alaminya belakangan ini. Ia sering berimajinasi yg aneh-aneh.
Tetapi tiba-tiba... *bip...bip* Suara itu membuat Sone kaget. Ternyata itu adalah bunyi handphone pria itu. Pria itu segera menaruh buku yang menutupi wajahnya kemudian dia mengambil handphone-nya. Pria itu mengutak atik handphone-nya untuk membalas sms. Sone mencuri-curi pandang melihat pria itu. Akhirnya Sone dapat melihat wajah pria itu dengan jelas. Tetapi Sone sangat terkejut saat melihat wajah pria itu.
''Hyu...hyu... hyun... bin...'' ucap Sone terbata-bata.Sone mencoba mengedipkan matanya beberapa kali. Kemudian dia mencoba menampar dan mencubiti dirinya sendiri. Sone sedang mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa Ia tidak sedang berkhayal. Ia menepuk-nepuk wajahnya berulang-ulang.
'' Hei, kamu kenapa?” tanya pria itu. Sone sangat kaget saat pria itu menanyainya. Sone tidak menjawab. Ia hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian Sone menundukkan kepalanya dan melanjutkan tugasnya kembali.
Tidak berapa lama kemudian... *Begadang jangan begadang... Kalau tiada artinya....*
''Halo. Oh iya. Oke. Oke. Aku segera ke sana'' ucap pria itu di handphone-nya. Ternyata lagu itu berasal dari handphone pria itu. Setelah menerima telepon pria itu langsung pergi. Sone mencoba untuk menahan ketawanya. Dia menutup mulutnya agar suara ketawanya tidak keluar. Setelah lama berkutat dengan tugasnya.
Akhirnya Sone selesai mengerjakan tugas itu. Waktu menunjukkan pukul 2.05 pm. Sone segera berlari menuju kelasnya. Saat Sone membuka pintu, Ia sangat kaget. Karena di dalam kelas hanya ada 5 orang yang sedang asyik ngobrol. Salah seorang diantara mereka memberi tahu kalau dosen tidak masuk karena sedang berada di luar kota. Sone keluar dari kelas dengan lesu.
''oh men.., ini hari apa? Kenapa aku sial banget” keluh Sone
“Sone!” Seseorang memanggilnya. Tapi Sone lagi-lagi tidak ingin membalikkan badannya. Akhirnya orang itu muncul di hadapan Sone. Ternyata orang itu adalah seniornya yang meminta bantuan Sone untuk menyebarkan brosur. Sone merasa lega. Karena Ia tidak membayangkan Seniornya dengan artis-artis lagi.
“ Tolong ya... Temanku si Ge nggak bisa karena dia ada urusan mendadak.” Kata senior Sone. Akhirnya Sone mau membantu. Ia tidak bisa menolak karena ia merasa tidak enak.
“Ge...., siapa sih kamu? Kalau aku tau, aku akan membunuhmu!” Jerit Sone dalam hati. Bersambung...:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar